© Copyright 2022 Selly (PT Moka Teknologi Indonesia). All Rights Reserved.
Bahasa Indonesia
Menjalankan bisnis yang dibangun oleh orang tua memang nggak mudah. Namun, tentu bakal sangat sayang kalau bisnis tersebut ditinggalkan begitu aja tanpa penerus, apalagi kalau bisnis tersebut ternyata bersinggungan dengan hal yang kamu sukai.
Setidaknya itulah kisah inspiratif bisnis Balon Bunga yang beroperasi di Semarang. Bisnis tersebut kini tengah dijalankan oleh penerus generasi keduanya, Emasurya Sarpono. Sementara itu, Balon Bunga sendiri merupakan bisnis yang telah dibangun oleh ibu Emasurya sejak 1993. Seperti apakah kisahnya? Simak ceritanya di sini!
Baca juga: Cerita Snickertables, Bisnis Dessert yang Laris Manis – Selly Blog
Siapa, sih, yang menyangka kalau ternyata menjual balon bisa jadi usaha yang menarik dan menguntungkan? Itulah usaha yang kini digeluti oleh Emasurya Sarpono. Balon Bunga merupakan usaha yang sudah dirintis sang ibu sejak 1993. Kini, setelah dipegang oleh Emasurya, usaha tersebut sudah memiliki beberapa divisi, yaitu retail party supplies, toko grosir, florist, dekorasi, dan juga special side effect yang biasa digunakan untuk wedding.
Ketika ditanya awal mula perjalanan Emasurya sendiri hingga akhirnya berkecimpung di dunia ini, ia menjawab karena ingin membantu sang ibu. Meskipun awalnya merasa terpaksa, Emasurya mengaku kalau ia menyukai dunia ini. Pasalnya, usaha Balon Bunga sangat dekat dengan apa yang ia sukai, yaitu seni rupa. Apalagi, ia adalah lulusan jurusan design sehingga pekerjaannya di Balon Bunga akan bersinggungan dengan ilmu yang ia dapatkan ketika kuliah.
Selain karena pekerjaan yang masih relevan dengan jurusan kuliah yang ia geluti, Emasurya mengaku tertarik untuk menggali lebih dalam potensi berjualan balon. Pasalnya, ketika ia masih berkuliah, banyak temannya yang kagum ketika mengetahui pekerjaan sang ibu yang berjualan balon. Untuk itulah, kini ia mengambil alih pekerjaan sang ibu dan melakukan terobosan-terobosan baru.
Baca juga: Shopkeeper adalah Penjaga Toko, Apa Aja Tugasnya?
Sejak dirinya mengambil alih usaha sang ibu, Emasurya mengatakan bahwa perkembangan yang sangat terlihat adalah adanya jejak digital. Dulu, Balon Bunga tidak memiliki akun media sosial sebagai wadah pemasaran maupun alat untuk menunjukkan portofolio mereka. Semuanya dikerjakan secara konvensional dengan menggunakan brosur flyer.
Namun, sejak ia terjun ke dalam bisnis ini, mulailah ia menggunakan Instagram, Facebook, dan WhatsApp Business bagi usahanya. Akhirnya, pemasaran yang tadinya cuma menggunakan konsep mouth to mouth, kini bisa lebih luas menjangkau konsumen potensial dengan adanya media sosial.
Selain itu, Emasurya juga melakukan inovasi dengan melakukan endorsement. Dengan begini, Balon Bunga menjadi lebih banyak dikenal masyarakat luas. Emasurya pun memahami bahwa mereka yang sempat menjadi pelanggan setia Balon Bunga, akan ada saatnya tidak lagi menjadi target market mereka. Maka dari itu, ia selalu memperbarui kinerja dari Balon Bunga.
Satu hal yang sangat ingin ditonjolkan oleh Emasurya adalah servis yang unggul. Dengan begitu, customer yang menggunakan jasanya akan kembali lagi dan menjadi pelanggan tetap. Apalagi, ia juga menyadari bahwa dari segi design, bisa saja orang meniru pekerjaan Balon Bunga.
Itulah kenapa Emasurya memberikan keleluasaan bagi pelanggannya untuk melakukan custom design sesuai keinginan. Meski begitu, ia akan tetap menyisipkan jati diri Balon Bunga sehingga bisnisnya memiliki ciri khas yang menjadi nilai jualnya.
Baca juga: Contoh Analisis SWOT Usaha Makanan Online dan Cara Buatnya
Berbicara tentang teknologi, Emasurya bercerita bahwa kecanggihan teknologi seperti aplikasi keyboard Selly banyak membantunya menghadapi kesulitan, misalnya saat menginfokan jumlah biaya kepada customer. Ia mengaku sering menggunakan fitur seperti Auto Text dan Kirim Tagihan.
“Nggak ribet harus pindah-pindah aplikasi gitu, kan,” ungkapnya ketika ditanya perbedaan sebelum dan sesudah menggunakan Selly.
Emasurya mulai menggunakan aplikasi Selly sejak dirinya menjadi admin seorang diri. Waktu itu, ia menemukan Selly dari iklan Instagram dan langsung mengunduh serta mencobanya. Baginya, Selly membantunya mengurangi human error dalam bisnis. Misalnya, ketika menjumlah biaya yang harus dibayar pelanggan, Emasurya bisa dengan mudah menggunakan fitur Selly tanpa harus membuat catatan maupun kalkulator. Selly benar-benar memudahkan bisnisnya!
Meskipun Emasurya meneruskan usaha sang ibu, ia percaya bahwa kunci kesuksesan dalam berbisnis adalah jangan takut melangkah. Membuka bisnis diperlukan keberanian, jangan terlalu banyak berpikir apakah nantinya akan sukses atau tidak. Justru, jika kita terlalu banyak berpikir, maka kesempatan untuk berbisnis menjadi tertunda-tunda.
Apalagi, saat ini teknologi sudah makin banyak membantu untuk mengembangkan usaha. Maksimalkan potensi bisnis dengan media sosial dan aplikasi penunjang lainnya seperti Selly. Selly merupakan aplikasi keyboard yang didesain untuk membantu para admin online shop agar nggak perlu berpindah-pindah aplikasi saat harus melakukan perhitungan biaya, cek ongkos kirim, membuat tagihan, dan mengingatkan pelanggan untuk segera memproses pembayaran.
Makanya, kalau kamu juga sedang menjalankan bisnis seperti Emasurya, yuk, segera download dan gunakan aplikasi Selly sekarang juga!
Tanpa perlu simpan kontak, kamu bisa
berhubungan langsung dengan pelanggan
Pelanggan suka tanya ongkir berapa?
Bisa cek langsung di aplikasi aja!