© Copyright 2022 Selly (PT Moka Teknologi Indonesia). All Rights Reserved.
Bahasa Indonesia
Sebagai pemilik online shop, kamu perlu memperkirakan harga barang dan juga ongkir. Kalau terlalu mahal, pelanggan jadi pikir panjang buat beli barang dagangan kamu. Itulah kenapa kamu harus aktif mencari dan menyediakan berbagai ekspedisi untuk kepentingan pengiriman barang pelanggan. Dengan pilihan ekspedisi yang beragam, pelanggan tentu bisa memilih sendiri mana layanan pengiriman yang mereka sukai dengan cara cek ongkir dari masing-masing ekspedisi.
Membahas soal bisnis sendiri, jualan online memang memiliki banyak sekali keunggulan yang nggak cuma menguntungkan penjual, tapi juga pembelinya. Yuk, simak dulu keuntungan jualan online di era modern seperti sekarang!
Berjualan online kini bisa dilakukan oleh banyak orang tanpa melihat profesi maupun usia. Bahkan mereka yang masih sibuk bekerja kantoran pun bisa dengan mudah mengasah kemampuannya di dunia bisnis dengan berjualan berbagai macam barang. Berbagai keuntungan yang diberikan sistem penjualan online inilah yang akhirnya membuat banyak orang tertarik berbisnis. Lalu, apa saja sih keuntungan dari jualan online sendiri?
Dengan berjualan online, artinya penjual bisa berjualan dari mana saja, termasuk di rumah. Tak perlu repot menghampiri pembeli door to door, pemilik bisnis online cukup memanfaatkan internet untuk menjangkau pembeli di seluruh pelosok Indonesia. Bahkan kini banyak juga produk dalam negeri yang akhirnya bisa dijual ke luar negeri, lho. Hal ini membuktikan bahwa dengan berjualan online, kita bisa memperluas pasar.
Saat ini, harga properti seperti toko atau ruko melambung tinggi. Tentu untuk menyewanya pun membutuhkan dana yang besar. Nah, berjualan online bisa menghemat biaya karena kamu jadi nggak perlu repot memikirkan sewa toko atau ruko.
Berjualan online artinya kamu bisa menyimpan stok barang di rumah. Bahkan kalau kamu jadi dropshipper, kamu bisa jualan tanpa perlu menyimpan stok barang mengingat kamu cuma perlu jadi perantara antara pelanggan dan penjual barang!
Era internet memang memberi keuntungan luar biasa bagi bisnis online seperti sekarang. Tak perlu repot membuat banner fisik seperti zaman dulu, penjual cukup membuat konten di media sosial atau platform internet lain untuk bisa mempromosikan dagangannya, bahkan dari rumah sekalipun.
Dengan kemudahan ini, promosi yang kamu lakukan bisa lebih cepat tersebar, menyasar lebih banyak orang, dan bisa dalam bentuk beraneka ragam sesuai target pasar produk itu sendiri.
Dengan promosi yang mudah, modal yang efisien, hingga pembeli yang bisa dijangkau hingga ke seluruh pelosok negara, artinya berjualan online bakal menghasilkan untung yang lebih besar daripada jualan di toko fisik. Peluangmu untuk mengembangkan bisnis sendiri terbuka sangat besar karena berbagai kemudahan yang bisa dilakukan.
Baca juga: Online Shop adalah Sistem Jual Beli Masa Kini yang Punya Sederet Manfaat
Saat berjualan online, pedagang juga harus memperhatikan biaya ongkir. Pasalnya, banyak pembeli bergonta-ganti ekspedisi demi mendapatkan biaya ongkir yang lebih murah. Berikut hal-hal yang perlu kamu perhatikan saat melakukan cek ongkir.
Jangan asal memberikan informasi biaya pengiriman, penjual harus memperhatikan ukuran dan berat barang yang hendak dikirim. Di semua ekspedisi, ukuran dan berat barang yang semakin besar artinya semakin besar pula biaya ongkirnya. Karenanya, pastikan ukuran dan berat barang sehingga bisa memberikan informasi valid seputar biaya ongkos kirimnya.
Selain banyaknya ekspedisi yang ada di Indonesia dengan tarif berbeda, perhatikan pula moda pengiriman yang dipakai kurir, seperti darat, laut, atau udara. Tiap moda transportasi memiliki biaya yang tentu saja berbeda. Selain itu, layanan yang dipakai pun tentu berbeda dan setiap layanan memiliki biaya ongkos kirim yang berbeda-beda pula.
Selalu persiapkan biaya tambahan ketika akan melakukan pengiriman. Biaya tambahan ini bisa terjadi pada pengemasan, seperti barang pecah belah yang harus menggunakan pembungkus tambahan atau barang-barang yang butuh penanganan khusus lainnya.
Dalam berjualan, ongkos kirim adalah faktor penting bagi pelanggan hingga akhirnya mau membeli barang. Nah, dalam menentukan tarif ongkir sendiri, diperlukan strategi-strategi khusus. Apa saja?
Banyak perusahaan besar menggunakan cara ini. Penjual bisa langsung mematok biaya ongkir per pulau agar menarik pelanggan. Contoh: ongkir untuk sesama pulau bisa dikenakan harga Rp15.000 dan ongkir untuk luar pulau dikenakan harga Rp25.000.
Pajanglah biaya ongkir per kota yang dituju. Pelanggan akan langsung dihadapkan dengan ongkos kirim yang harus dibayar ketika sedang membeli barang. Beri daftar dari alamat website ekspedisi atau kalau mau lebih praktis, kamu bisa pakai aplikasi Selly untuk melihat semua biaya ongkir dari berbagai ekspedisi secara cepat dan tepat tanpa harus berpindah website.
Strategi lain yang juga bisa dipakai ialah cukup pasang harga jual barang, maka calon pelanggan yang serius akan langsung menanyakan ongkir yang perlu dibayarkan untuk membeli barang tersebut. Cara ini bisa langsung mengikat pembeli, namun berisiko menyibukkan penjual karena harus menjawab pertanyaan dari calon pembeli terkait ongkos kirim.
Baca Juga : Cek Ongkir Semua Ekspedisi Jadi Mudah dan Cepat Pakai Selly!
Demi memikat pelanggan, kamu mungkin berpikir untuk menawarkan promo free ongkir atau gratis ongkos kirim. Promo seperti ini memang pasti bakal mampu menarik pelanggan. Namun, jangan gegabah, sebaiknya tetap perhatikan hal-hal berikut ini agar promo yang kamu berikan nggak merugikan bisnis online kamu.
Jangan malas untuk mencari tahu ekspedisi mana yang menawarkan harga paling murah. Bandingkan semua biaya dan layanan dari berbagai ekspedisi yang tersedia di sekitar kamu. Selain murah, pastikan juga keamanan dari layanan pengiriman tersebut dan kualitas layanan secara keseluruhan.
Agar tidak rugi besar, terapkanlah syarat untuk layanan free ongkir. Sebagai contoh, pelanggan bisa mendapatkan free ongkir apabila membeli barang dengan nominal tertentu, misalnya Rp50.000. Hal ini pun bisa meminimalisir kerugian dalam menjalankan bisnismu.
Penjual bisa juga menggunakan cara mencampurkan biaya ongkir dengan harga barang. Sebagai contoh, untuk barang dengan harga Rp45.000 dan ongkir kota pembeli Rp13.000, penjual bisa langsung mematok harga jual barang Rp58.000.
Perlu diingat, cara ini memiliki risiko karena akan membuat harga barang di tokomu menjadi lebih mahal, sehingga perlu perhitungan yang matang, terutama untuk membandingkan harga di toko lain. Karena jika jaraknya terlalu jauh, pembeli akan berpikir dua kali untuk membeli barang yang dijual.
Jangan lupa manfaatkan berbagai marketplace yang sudah tersedia di pasaran. Marketplace nantinya akan menanggung biaya ongkir tanpa merepotkan penjualnya. Namun, perlu diperhatikan syarat yang diminta marketplace agar kamu bisa mendapat subsidi layanan free ongkir.
Baca juga : 7 Tips Agar Bisnis Kamu Jadi Usaha Online Shop Terlaris
Penjual harus siap sedia dengan biaya ongkir dari berbagai ekspedisi yang tersedia. Pembeli pastinya lebih senang jika penjual sudah langsung menyediakan biaya ongkir saat melakukan transaksi dibanding mereka harus mencari tahu sendiri.
Tiap ekspedisi biasanya sudah memiliki website masing-masing, sehingga kamu bisa melakukan cek ongkir dari layanan yang mereka sediakan. Berikut cara cek ongkir dari berbagai ekspedisi yang sering dipilih para pembeli:
Untuk mengecek ongkir Paxel, kamu bisa ikuti langkah berikut:
Untuk mengecek ongkir JNE, kamu bisa ikuti langkah berikut:
Untuk menghitung ongkir SiCepat, coba ikuti langkah berikut:
Bingung menghitung ongkir ekspedisi POS Indonesia? Cek langkahnya berikut:
Berapa ya ongkir ekspedisi Wahana? Cek cara hitungnya di bawah:
Langkah menghitung ongkir J&T gak susah kok, cek di bawah ini:
Ongkir Tiki berapa ya? Berikut panduan cara mengeceknya:
Mau pakai ekspedisi Ninja Express tapi bingung cara hitung ongkirnya? Coba langkahnya di bawah:
Berapa sih ongkir Lion Parcel? Cek panduannya berikut:
Cek cara hitung ongkir ekspedisi SAP di bawah!
Berapa ya tarif ekspedisi Anteraja? Kamu bisa mengeceknya dengan cara berikut:
Selain membuka website setiap ekspedisi, ada juga cara cek ongkir yang lebih mudah. Kamu bisa menggunakan aplikasi Selly agar lebih cepat dan nggak ribet dalam melihat ongkos kirim barang. Dengan aplikasi ini, kamu nggak perlu lagi membuka setiap website ekspedisi untuk melihat biaya ongkirnya karena Selly bekerja sama dengan banyak layanan pengiriman.
Lalu, bagaimana cara cek ongkir dengan Selly?
Nggak cuma cek ongkir, pengiriman barang juga butuh beberapa prosedur lain agar barang bisa diterima pelanggan dengan baik dan aman. Apa aja, sih, prosedur tersebut? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Sebelum mengirimkan barang, kamu harus mengemas produk agar aman dan tidak rusak. Pengemasan pun tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah melapisi produk dengan plastik, kemudian bungkuslah dengan kertas koran, lalu lapisi lagi dengan bubble wrap. Dengan tiga lapisan ini, barang seperti baju, alat tulis, tas, dan lain-lain bisa diterima konsumen dengan aman.
Namun, ada juga barang yang membutuhkan pengemasan ekstra, contohnya barang yang mudah pecah atau barang elektronik. Jenis barang ini membutuhkan pengemasan lebih kuat seperti menggunakan kayu agar barang tahan dengan benturan saat proses pengiriman. Namun, tenang, kalau kamu bingung dalam mengemas barang pecah belah atau elektronik, beberapa ekspedisi menawarkan layanan pengemasan dengan kayu.
Jika barang sudah dikemas dengan baik dan aman, langkah selanjutnya yang harus dilakukan ialah menuliskan detail penerima atau detail konsumen. Penjual harus melakukannya dengan hati-hati agar nggak ada kesalahan pada alamat atau identitas pembeli. Kalau sampai salah, akan terjadi kebingungan dan besar kemungkinan barang nggak diterima pembeli tempat waktu.
Tips mudah dalam menuliskan detail penerima ialah dengan memakai template pengiriman barang yang kini sudah banyak disediakan di internet. Kamu hanya perlu memasukkan alamat dan print template tersebut. Jika sudah, tempelkan pada kardus kemasan produk. Jangan lupa juga tetap tulis nama pengirim atau nama toko untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan saat proses pengiriman.
Jika dulu penjual harus mengantarkan barang ke ekspedisi, kini banyak layanan pengiriman yang menawarkan fasilitas pick-up atau penjemputan barang. Dengan layanan itu, kamu nggak perlu lagi jauh-jauh pergi ke gerai ekspedisi karena kurir akan datang untuk menjemput barang.
Saat kurir datang, mereka akan menimbang barang dan menanyakan layanan yang hendak dipakai. Jika sudah, nantinya pembeli akan mendapat resi. Simpan baik-baik resi tersebut untuk mengecek status pengiriman barang, ya.
Terakhir adalah cek resi yang diberikan oleh kurir. Cek resi tersebut di website ekspedisi untuk mengetahui apakah barang sudah diproses atau belum. Selain itu, resi juga bisa digunakan untuk melacak lokasi barang selama pengiriman dan apakah barang sudah diterima oleh pelanggan. Sebagai catatan, jangan lupa berikan juga nomor resi pada pelanggan, ya. Dengan begitu, pelanggan bisa mengecek sendiri status pengiriman barang yang mereka beli.
Itu dia serba-serbi bisnis online yang wajib kamu pahami sebagai pemilik toko online, mulai dari keuntungan berjualan online, cara cek ongkir, prosedur pengiriman barang, dan masih banyak lagi.
Dalam menjalankan bisnis toko online ini, kemudahan teknologi tentu sangat diperlukan. Misalnya saja dalam mengakses website ekspedisi pengiriman, tentu kamu bakal kewalahan kalau harus buka-tutup alamat website. Karenanya, aplikasi Selly hadir untuk memudahkan para pemilik bisnis toko online seperti kamu!
Dengan menggunakan aplikasi Selly, kamu nggak lagi harus membuka satu per satu website ekspedisi untuk mengetahui biaya ongkir. Kamu cukup menggunakan fitur Cek Ongkos Kirim dan biaya ongkir dari berbagai ekspedisi pun sudah tertera lewat satu aplikasi. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download aplikasi Selly sekarang juga!
Tanpa perlu simpan kontak, kamu bisa
berhubungan langsung dengan pelanggan
Pelanggan suka tanya ongkir berapa?
Bisa cek langsung di aplikasi aja!